Kartu Debit VS Kartu Kredit

Bookmark and Share
Halo para pembaca, saya mau berbagi pengalaman saya sebagai nasabah baru dari bank umum konvensional di Indonesia. Awal saya mengenal dunia perbankan, ketika saya mulai menabung di bank kira-kira awal lulus SMA. Singkat cerita, suatu hari saya membuka buku rekening baru di salah satu Bank Konvensional Indonesia. Ternyata tidak serumit yang saya bayangkan, cara membuka rekening baru cukup mudah. Mendatangi Bank yang dituju, antri ke arah teller / customer service,  bilang mau buka rekening baru, menigsi formulir dan Hemm… ga sampai 30 menit rekening baru sudah jadi di tangan (namun bila bank-nya tidak antri panjang yah) hehe… :p
Sebenarnya ada hal yang membuat saya tertegun, ketika petugas teller yang cantik dan sopan itu menawarkan aneka ragam kartu Debit yang ingin saya gunakan. “Hah Kartu DEBIT??”
Hemm.. Awalnya saya kira akan ditawarkan kartu kredit hehe :p
Waktu itu dibenak saya Kartu Kredit dan Kartu Debit itu sama, ternyata berbeda. Huufft.. cukup memalukan buat saya tidak tahu perbedaan kartu Kredit dan Debit. Namun, petugas teller yang cantik dan sopan tersebut langsung menjelaskan kepada saya dengan sederhana. Begini kutipan penjelasannya:
Teller: “Kartu debit bisa kita artikan sebagai kartu ATM dari tabungan kita sendiri. Berarti uang kita sendiri. Jadi kalau kita berbelanja dengan menggunakan kartu debit, maka secara otomatis uang tabungan kita akan berkurang sebanyak nilai belanjaan kita. Sedangkan kartu kredit, adalah kartu transaksi yang dikeluarkan oleh bank tertentu dengan batasan uang tertentu yang dapat kita “gunakan”. Lebih tepatnya, kita pinjam dari bank untuk membayari dulu belanjaan kita.”
Saya: “Lalu apa manfaat keduanya?”
Teller: “Manfaatnya? Ya dua-duanya sebenarnya adalah alat untuk transaksi belanja,dan sebagainya. Baik melalui ATM maupun melalui mesin transaksi (ADC?) yang ada di toko-toko.”
Dari penjelasan petugas teller tersebut, akhirnya saya bisa memahami  perbedaannya. Kesimpulan saya ialah Kartu debit  adalah uang kita sendiri yang digunakan untuk belanja. Kartu kredit adalah uang orang lain (bank) yang kita gunakan untuk belanja. Kemudian, karena kita menggunakan uang pinjaman ke orang lain, maka kita akan dikenakan beban bunga yang cukup tinggi. Jadi kehati-hatian dan kedewasaan berpikir dalam menggunakan kartu kredit merupakan syarat mutlak. Karena hal itu bisa menjadi “Besar Pasak Daripada Tiang” pada penggunaan kartu kredit.
Alhasil saya memilih kartu Debit yang lebih aman.  Dalam penggunan kartu Debit kita merasa perlu berhemat karena uang tabungan sebagai sanksinya. Tidak kalah menarik dari kartu Kredit, Kartu Debit mempunyai  sejuta manfaat, kemudahan dan kepraktisan dalam memobilisasi dana nasabah. Diantaranya:
  1. Kemudahan menarik uang tunai melalui ATM tanpa harus repot antri ke teller
  2. Kemudahan dan kepraktisan dalam bertransaksi saat belanja di   supermarket, department store, SPBU, restoran, dll.
  3. Kemudahan dalam bertransaksi melalui ATM (pembayaran tagihan rutin seperti: PLN, Telkom, PAM , HP pascabayar, dsb)
  4. Kemudahan dalam transfer antar sesama rekening atau rekening bank lain
  5. Kemudahan dalam melihat jumlah saldo tabungan
Demikian sepenggal pengalaman saya saat membuka rekening baru di Bank Konvensional Indonesia. Saya berharap dengan adanya tulisan ini bisa menambah sebagian kecil pengetahuan pembaca agar ketika Anda ingin memilih kartu antara Kredit dan Debit dibank, Anda telah mengetahui perbedaan yang berkaitan tersebut. Jika ada salah dalam penempatan nama, tempat, susunan atau hal yang kurang jelas mohon dimaafkan.  Ayo ke bank! Menabung Membuat Kalian Menjadi Mandiri..

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar

KabarTugas-KabarTugas-KabarTugas-KabarTugas-KabarTugas-KabarTugas-KabarTugas JIKA HALAMAN DAN ARTIKEL INI BERMANFAAT CERITAKAN PADA KAWAN KAWAN ANDA