PENGERTIAN
1. Etika
Kata Etika diadopsi dari kata yang berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu Ethikos yang berarti “timbul dari kebiasaan”. Ethikos adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Moral merupakan kondisi pikiran, perasaan, ucapan, dan perilaku manusia yang terkait dengan nilai-nilai baik dan buruk.
2. Profesionalisme
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, profesionalisme adalah sifat – sifat (kemampuan, keterampilan, cara pelaksanaan sesuatu dan lain – lain) sebagaimana yang tepat ada pada atau dilakukan oleh seorang profesional. Profesionalisme berasal dari profesi yang berarti berhubungan dengan profesi dan memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya, (KBBI, 1994).
3. Teknologi Sistem Informasi
TSI merupakan teknologi yang tidak terbatas pada penggunaan sarana komputer, tetapi meliputi pemrosesan data, aspek keuangan, pelayanan jasa sejak, standar dan prosedur, serta organisasi dan pengendalian sistem lnformasi.
4. Etika & Profesionalisme TSI
Dari definisi-definisi di atas, dapat diambil pengertian bahwa Etika & Profesionalisme TSI merupakan
Nilai atau kualitas serta sifat-sifat yang menjadi standar seorang profesional yang berkecimpung atau berkegiatan dalam bidang TSI.
MENGAPA MENGGUNAKAN ETIKA DAN PROFESIONALISME TSI ?
Dalam era kini, informasi dipandang sebagai aset atau sumber yang setara dengan sumber-sumber berharga lain dan juga mempunyai kekhususan persoalan dan pengelolaannya, sehingga diperlukan suatu manajemen khusus yaitu sistem manajemen informasi dengan pengelolanya yang khusus yaitu manajer informasi. Teknologi Informasi mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan manusia.
Banyaknya aplikasi dan peningkatan penggunaan TI telah menimbulkan berbagai isu etika, yang dapat dikategorikan dalam empat jenis :
1. Isu privasi : rahasia pribadi yang sering disalahgunakan orang lain dengan memonitor e-mail, memeriksa komputer orang lain, memonitor perilaku kerja (kamera tersembunyi). Pengumpulan, penyimpanan, dan penyebaran informasi mengenai berbagai individu/pelanggan dan menjualnya kepada pihak lain untuk tujuan komersial. Privasi informasi adalah hak untuk menentukan kapan, dan sejauh mana informasi mengenai diri sendiri dapat dikomunikasikan kepada pihak lain. Hak ini berlaku untuk individu, kelompok, dan institusi.
2. Isu akurasi : autentikasi, kebenaran, dan akurasi informasi yang dikumpulkan serta diproses. Siapa yang bertanggung jawab atas berbagai kesalahan dalam informasi dan kompensasi apa yang seharusnya diberikan kepada pihak yang dirugikan?
3. Isu properti : kepemilikan dan nilai informasi (hak cipta intelektual). Hak cipta intelektual yang paling umum berkaitan dengan TI adalah perangkat lunak. Penggandaan/pembajakan perangkat lunak adalah pelanggaran hak cipta dan merupakan masalah besar bagi para vendor, termasuk juga karya intelektual lainnya seperti musik dan film.
4. Isu aksesibilitas : hak untuk mengakses infomasi dan pembayaran biaya untuk mengaksesnya. Hal ini juga menyangkut masalah keamanan sistem dan informasi.
Hal-hal inilah yang kemudian menimbulkan kesadaran bahwa penting unuk ditetapkan dan diterapkan suatu standar etika dalam bidang TI
KAPAN MENGGUNAKAN ETIKA DAN PROFESIONALISME TSI ?
Etika dan profesionalisme TSI digunakan ketika seseorang, atau suatu organisasi hendak menggunakan teknologi sistem informasi yang ada. Sebagai conntoh di suatu perusahaan, semua pegawai yang hendak menggunakan TSI harus menggunakannya sesuai aturan dan nilai-nilai yang berlaku di dalam perusahaan.
SIAPA YANG MENGGUNAKAN ETIKA DAN PROFESIONALISME TSI ?
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, setiap orang yang hendak menggunakan teknologi sistem informasi tertentu harus mempertimbangkan untuk menggunakan etika dan profesionalisme TSI, sehingga pengguna etika dan profesionalisme TSI ini tentunya adalah semua elemen di dalam suatu lingkungan kerja yang akan menggunakan TSI.guna menghindari isu-isu etika dalam pemanfaatan TI.
Sebagai seorang yang profesional, kita mempunyai tanggung jawab untuk mempromosikan etika penggunaan teknologi informasi di tempat kerja. Hal itu termasuk melaksanakan peran kita dengan baik sebagai suatu sumber daya manusia yang penting di dalam sistem bisnis dalam organisasi.
Readmore → Etika dan Profesionalisme TSI
1. Etika
Kata Etika diadopsi dari kata yang berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu Ethikos yang berarti “timbul dari kebiasaan”. Ethikos adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Moral merupakan kondisi pikiran, perasaan, ucapan, dan perilaku manusia yang terkait dengan nilai-nilai baik dan buruk.
2. Profesionalisme
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, profesionalisme adalah sifat – sifat (kemampuan, keterampilan, cara pelaksanaan sesuatu dan lain – lain) sebagaimana yang tepat ada pada atau dilakukan oleh seorang profesional. Profesionalisme berasal dari profesi yang berarti berhubungan dengan profesi dan memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya, (KBBI, 1994).
3. Teknologi Sistem Informasi
TSI merupakan teknologi yang tidak terbatas pada penggunaan sarana komputer, tetapi meliputi pemrosesan data, aspek keuangan, pelayanan jasa sejak, standar dan prosedur, serta organisasi dan pengendalian sistem lnformasi.
4. Etika & Profesionalisme TSI
Dari definisi-definisi di atas, dapat diambil pengertian bahwa Etika & Profesionalisme TSI merupakan
Nilai atau kualitas serta sifat-sifat yang menjadi standar seorang profesional yang berkecimpung atau berkegiatan dalam bidang TSI.
MENGAPA MENGGUNAKAN ETIKA DAN PROFESIONALISME TSI ?
Dalam era kini, informasi dipandang sebagai aset atau sumber yang setara dengan sumber-sumber berharga lain dan juga mempunyai kekhususan persoalan dan pengelolaannya, sehingga diperlukan suatu manajemen khusus yaitu sistem manajemen informasi dengan pengelolanya yang khusus yaitu manajer informasi. Teknologi Informasi mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan manusia.
Banyaknya aplikasi dan peningkatan penggunaan TI telah menimbulkan berbagai isu etika, yang dapat dikategorikan dalam empat jenis :
1. Isu privasi : rahasia pribadi yang sering disalahgunakan orang lain dengan memonitor e-mail, memeriksa komputer orang lain, memonitor perilaku kerja (kamera tersembunyi). Pengumpulan, penyimpanan, dan penyebaran informasi mengenai berbagai individu/pelanggan dan menjualnya kepada pihak lain untuk tujuan komersial. Privasi informasi adalah hak untuk menentukan kapan, dan sejauh mana informasi mengenai diri sendiri dapat dikomunikasikan kepada pihak lain. Hak ini berlaku untuk individu, kelompok, dan institusi.
2. Isu akurasi : autentikasi, kebenaran, dan akurasi informasi yang dikumpulkan serta diproses. Siapa yang bertanggung jawab atas berbagai kesalahan dalam informasi dan kompensasi apa yang seharusnya diberikan kepada pihak yang dirugikan?
3. Isu properti : kepemilikan dan nilai informasi (hak cipta intelektual). Hak cipta intelektual yang paling umum berkaitan dengan TI adalah perangkat lunak. Penggandaan/pembajakan perangkat lunak adalah pelanggaran hak cipta dan merupakan masalah besar bagi para vendor, termasuk juga karya intelektual lainnya seperti musik dan film.
4. Isu aksesibilitas : hak untuk mengakses infomasi dan pembayaran biaya untuk mengaksesnya. Hal ini juga menyangkut masalah keamanan sistem dan informasi.
Hal-hal inilah yang kemudian menimbulkan kesadaran bahwa penting unuk ditetapkan dan diterapkan suatu standar etika dalam bidang TI
KAPAN MENGGUNAKAN ETIKA DAN PROFESIONALISME TSI ?
Etika dan profesionalisme TSI digunakan ketika seseorang, atau suatu organisasi hendak menggunakan teknologi sistem informasi yang ada. Sebagai conntoh di suatu perusahaan, semua pegawai yang hendak menggunakan TSI harus menggunakannya sesuai aturan dan nilai-nilai yang berlaku di dalam perusahaan.
SIAPA YANG MENGGUNAKAN ETIKA DAN PROFESIONALISME TSI ?
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, setiap orang yang hendak menggunakan teknologi sistem informasi tertentu harus mempertimbangkan untuk menggunakan etika dan profesionalisme TSI, sehingga pengguna etika dan profesionalisme TSI ini tentunya adalah semua elemen di dalam suatu lingkungan kerja yang akan menggunakan TSI.guna menghindari isu-isu etika dalam pemanfaatan TI.
Sebagai seorang yang profesional, kita mempunyai tanggung jawab untuk mempromosikan etika penggunaan teknologi informasi di tempat kerja. Hal itu termasuk melaksanakan peran kita dengan baik sebagai suatu sumber daya manusia yang penting di dalam sistem bisnis dalam organisasi.